Laporan wartawan Tribun Jateng, Nur Rochmah
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Sebanyak 33 Karyawan Jamkrida (Penjamin Kredit Daerah) Jateng mengikuti training pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), Senin (27/11/2017).
Acara ini digelar di kantor pusat Jamkrida Jateng, Jalan Setiabudi no. 128 Semarang, dari pukul 08.00 sampai 17.00.
Dalam kegiatan training ini sendiri menggandeng master trainer TPC Corporation Semarang. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk mengetahui karakter dari setiap kepribadian karyawan dengan lebih interaktif.
Karakter karyawan ini dapat diketahui melalui metode tes kecerdasan STIFIn. Yakni, teknik untuk mengetahui karakter orang melalui cara kerja belahan otak.
“Setelah mengikuti training, harapannya agar para karyawan bisa tahu kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Jika itu kelebihan ya kedepannya bisa ditingkatkan, kalau kekurangan bisa diminimalisir. Sehingga hal ini mempunyai dampak positif bagi perusahaan,” ujar Direktur Utama Jamkrida Jateng, M. Nazir Siregar saat ditemui Tribunjateng.com.
Para peserta pun tampak antusias mengikuti rangkaian acara. Mulai dari pengisian materi motivasi, mengetahui karakter dari fungsi otak, hingga ice breaking. Sesekali juga terdengar gelak tawa para peserta saat satu per satu kepribadiannya dibeberkan.
Menurut Nazir, pegawai yang baik adalah orang yang mempunyai karakter kuat dan berperilaku sopan santun. Karena jika membahas tentang skill, sebenarnya itu hal bisa dipelajari seiring waktu berjalan.
“Tak hanya karyawan saja yang terjun mengikuti training. Kami selaku direksi juga ikut berpartisipasi, ya agar bisa saling terbuka saja satu sama lain. Mereka bisa tahu karakter para atasan begitu juga sebaliknya. Yang nanti kedepannya bisa terjalin komunikasi yang baik,” tuturnya.
Selain itu, Edy Darmoyo, selaku master trainer TPC Corporation dan pengisi materi, mengapresiasi semangat para karyawan dalam mengikuti training, yang menurutnya sangat luar biasa.
“Spirit dan budaya kerja yang dibangun di Jamkrida ini sangat bagus. Karena satu sama lain individu saling mendukung,” kata Edy.
Hal tersebut sesuai dengan program workshop peningkatan kerja hari ini. Di mana bertujuan untuk mengungkapkan potensi genetik karyawan, yang bisa diaplikasikan sebagai pendukung peningkatan kinerja.
“Dalam materi workshop juga dijelaskan tentang penguatan kerja tim dan pelepasan emosi negatif. Agar setiap karyawan tetap stabil mengendalikan emosinya ketika menghadapi tekanan saat kerja,” jelasnya. (*)
Sumber : Tribun Jateng